Riau Redaksi – Pelaku PETI di Kuansing Menangis Melihat Rakitnya Hancur Meski Sudah Dinasihati
Para pelaku penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau cuma bisa menangis menyaksikan rakitnya hancur. Mereka tak bisa berbuat apa-apa saat ratusan polisi beraksi melakukan penertiban.
Penertiban PETI difokuskan di Desa Tanjungpauh, Kecamatan Singingi Hilir pada Sabtu (12/8/2023) siang. Operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito dengan membawa 100 personil.
Menurut AKBP Pangucap, pihaknya menyasar aliran Sungai Singingi, tepatnya di Pulau Pramuka. Ini sebagai bukti bahwa Polres Kuansing serius dalam menertibkan PETI.
“Sebenarnya, beberapa waktu lalu sudah kita lakukan sosialisasi larangan aktivitas PETI. Ternyata, upaya preemtif dan preventif tidak berhasil. Para pelaku tetap bandel,” ujar AKBP Pangucap.
Kegiatan preemtif dan preventif ini melibatkan perangkat desa, tokoh adat dan tokoh masyarakat Tanjungpauh. Kegiatan yang lebih humanis ini sama sekali tidak diindahkan oleh pelaku PETI.
Sebagai respons terhadap bandelnya pelaku, AKBP Pangucap bersama pasukan lengkap menertibkan PETI. Saat polisi datang, tidak ada satu pun rakit yang beroperasi. Sepertinya, para pelaku sudah mengetahui kehadiran aparat penegak hukum.
Saat rakitnya dirusak dengan cara dibakar, para pelaku tidak bisa berbuat apa-apa. Puluhan pelaku hanya menyaksikan rakitnya hancur. Menonton polisi melakukan penertiban.
“Keberadaan PETI di sini sangat meresahkan masyarakat. Kemudian, juga telah mengakibatkan kerusakan lingkungan, apalagi pelaku menggunakan merkuri untuk pemurnian emas,” ujar AKBP Pangucap.
Kapolres mengimbau agar masyarakat tidak lagi melakukan aktivitas PETI, karena perbuatan tersebut merusak lingkungan dan melawan hukum.***
*****
Lihat: : Sumber Berita
RIAU REDAKSI
# Portal Berita Pekanbaru # Portal Berita Riau # Berita Pekanbaru # Berita Riau