BERITA RIAU, PEKANBARU- Gempa bumi yang terjadi di Riau Sabtu (5/1/2019) memang tidak terlalu besar.
Gempa yang berpusat di 0.54 LU,100.86 BT, 28 kilometer Barat Laut Bangkinang, Riau memiliki kekuatan 3,9 skala richter, terjadi sekitar pukul 07:59:04 WIB.
Namun, Riau perlu memaspadai bila adanya sesar Sumatera atau yang akrab disebut Sesar Semangko.
Ahli geologi yang juga sekaligus Ketua Pengurus Daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (Pengda IAGI) Riau, Irdas Muswar menjelaskan, gempa yang sempat terjadi di Kampar Riau terindikasi gempa tektonik.
Gempa muncul akibat adanya zona subduksi atau zona penunjaman akibat pertemuan dua lempeng.
Sebagian besar memang berada di daerah barat pulau Sumatera.
“Ada pertemuan lempengnya, subduksi ini kan zona penunjaman, dia menunjam ke arah bawah ke dalam bumi. Kalau terjadi di daerah Riau khususnya Bangkinang, itu pusatnya gempanya memang akan ke dalam. Jadi tidak terasa,” jelasnya, Sabtu sore.
“Beda sama daerah di pantai barat yang dangkal. Itu akan lebih terasa ke permukaan gempanya,” imbuh dia lagi.
Yang mesti diwaspadai kata Irdas, yakni adanya sesar atau patahan Sumatera, atau yang lebih akrab disebut juga dengan Sesar Semangko.
Patahan ini ada di sepanjang pulau Sumatera dari ujung Aceh, membelah sampai ke selatan Bukit Barisan.
“Yang perlu kita khawatirkan sesar atau patahan Sumatera itu. Kalau itu yang bergerak karena adanya tumbukan lempeng yang cukup kuat energinya, bisa berpotensi mengaktifkan kembali patahan itu,” paparnya.
“2004 dulu pernah ada pertemuan ahli geologi di Padang. Salah satu yang dibicarakan yaitu sesar Sumatera, patahannya sepanjang Sumatera. Ini yang harus kita waspadai, jika terjadi pergeseran akan lebih bahaya karena efeknya sangat terasa kuat gempanya di Riau,” ulasnya.
Pada dasarnya diungkapkan Irdas, gempa itu terdiri dari 2 macam, yakni tektonik dan vulkanik.
Jika gempa tektonik, maka zona subduksi akan terjadi akibat adanya pertemuan lempeng.
Zona subduksi ini ada di sepanjang pantai barat Sumatera, kemudian pantai selatan Jawa dan naik ke Sulawesi. Ini yang mengakibatkan seringnya terjadi pertemuan lempeng benua dan samudra.
Sedangkan gempa vulkanik, lebih disebabkan akibat adanya aktivitas atau letusan gunung api.
Provinsi Riau sendiri bisa dibilang tak ada gunung api, sehingga gempa vulkanik kecil kemungkinan terjadi.
Diberitakan sebelumnya, beredar informasi telah terjadi gempa di wilayah Provinsi Riau, tepatnya di Kabupaten Kampar, Sabtu (5/1/2019).
Berdasarkan rilis yang beredar, gempa dengan kekuatan 3,9 skala richter, terjadi sekitar pukul 07:59:04 WIB.
Titik koordinat lokasi gempa berada di 0.54 LU,100.86 BT, 28 kilometer Barat Laut Bangkinang, Riau. Kedalamannya sekitar 247 kilometer.
Terkait informasi gempa ini, dibenarkan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sukisno saat dikonfirmasi Tribun.
“Iya benar, termasuk gempa dalam,” ungkapnya Sabtu siang.
Disebut gempa dalam kata Sukisno, lantaran kedalamannya yang cukup dalam untuk gempa magnitudo 3,9 skala richter.
“Sehingga gempa tidak dirasakan. Selain dalam, juga skala richternya kecil,” ucapnya.
Sumber : Tribunpeanbaru.com