BERITA RIAU, PEKANBARU – Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengaku tidak mempermasalahkan soal anggaran dalam penanggulangan Karhutla di Riau setelah status siaga darurat ditetapkan.
Ia mengatakan, dalam melakukan penanggulangan Karhutla di Riau, BPBD akan menggunakan biaya tidak terduga (BTT) yang dianggarkan oleh Pemprov Riau.
“Anggarannya kita pakai BTT, jumlahnya nanti tergantung kebutuhan. Bisa kita minta sesuai kebutuhan kita,” ujar Edward Sanger, Rabu (20/2/2019).
Untuk mendapatkan anggaran tersebut, ia akan berkoordinasi dengan Sekdaprov Riau sebagai pengguna anggaran.
Namun, ia masih belum bisa mengungkapkan berapa besaran yang dibutuhkan BPBD dalam menghadapi status siaga darurat Karhutla.
“Tergantung kebutuhan, nanti kami akan koordinasi ke pak Sekdaprov Riau sebagai pengguna anggaran,” ujarnya.
Selain anggaran dari BTT, BPBD juga akan mengajukan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bantuan yang diajukan BPBD ke BNPB berupa peralatan pemadaman.
“Termasuk helikopter untuk waterbombing dan patroli udara,” ujarnya.
Sementara itu Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi mengatakan, tahun ini Pemprov Riau menganggarkan BTT sekitar Rp30 miliar.
Anggaran tersebut untuk mendukung pendanaan yang bersifat tidak terduga.
“Tidak hanya untuk bencana Karhutla saja, melainkan bencana dalam hal yang umum. Untuk Karhutla tergantung kebutuhan yang diajukan pihak BPBD,” ujarnya.
Sumber : Tribnpekanbaru.com