RIAU REDAKSI – Belajar dari Pria yang Sukses Meraup Rp 150 Triliun, Ini Rahasianya
Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi mayoritas orang lingkungan kotor sangat menyusahkan. Bau sampah berserakan jelas akan merusak pandangan. Polusi udara akan menyesakkan nafas. Lebih dari itu, kesehatan perlahan pasti akan menurun. Meski begitu, masalah-masalah itu justru menjadi ide bisnis menarik bagi seorang teknisi Inggris bernama James Dyson. Bagaimana bisa?
Sejak 1970-an, James Dyson bekerja di sebuah perusahaan kapal. Di sana dia merancang dan memproduksi kapal untuk digunakan militer dan sipil. Namun, pada 1974 dia keluar. Ia mendirikan perusahaannya sendiri yang diambil dari namanya, yakni Dyson.
Sejak itulah, kreativitasnya sebagai teknisi mulai bekerja. Di perusahaan barunya dia mulai memproduksi gerobak sampah bernama Ballbarrow. Inovasinya terlihat sepele. Namun, ketika itu di Inggris gerobak sampah berkualitas jelek. Roda penggerak bersifat satu arah, hanya bisa maju-mundur. Nah, Ballbarrow buatan Dyson tidak demikian.
Dia membuat gerobak sampah yang bisa bergerak ke segala arah. Jadi, dia mengubah rodanya menjadi lebih fleksibel. Berkat itu dia berhasil mengubah dunia gerobak sampah di Inggris. Praktis, akibat urusan sampah tidak kunjung terselesaikan Ballbarrow laku terjual di pasaran.
Tak berhenti di situ, kreatifitas Dyson juga muncul usai membeli Vacuum Cleaner. Kepada New York Magazine, Dyson cerita bahwa pada tahun 1978 dia mengeluhkan vacuum cleaner yang baru saja dibelinya memiliki daya hisap kurang.
Setelah diusut, dia menyadari bahwa vacuum cleaner-nya mampet karena debu-debunya yang berada di kantong pembuangan menghalangi jalur udara. Jadi, dia punya ide untuk membuang kantong sampah debu dan menjadikannya terpisah dari bagian vacuum.
Baginya, itu tidak akan menghalangi jalur udara dan daya hisap. Meski begitu, untuk membuat purwarupa (prototype) dari vacuum buatanya tidak mudah. Mengutip Britannica, dia diketahui membuat hingga 5.127 prototype dalam kurun waktu lima tahun.
Nahas, dari jumlah itu tidak ada satupun yang berhasil. Pada titik ini, dia jelas makin boncos karena proses pembuatan satu prototype butuh ribuan dollar.
“Selama lima tahu saya membuat 5.127 prototype. Saya mengujinya, mengotak-atik, tetapi selalu berakhir kegagalan. Banyak juga orang yang mengira saya gila,” kata Dyson kepada situs Inc saat mengenang masa-masa sulitnya.
Usaha tak kelah lelah pada akhirnya terbayarkan ketika dia sukses membuat satu prototype yang bisa berfungsi dengan baik. Meski begitu, tak mudah untuk menawarkan hasil karyanya kepada perusahaan vacuum cleaner.
Tiap kali mengajukan proposal, dia selalu ditolak. Belakangan, diketahui penolakan itu disebabkan karena vacuum cleaner buatan Dyson mampu merusak pasar. Beruntungnya, vacuum buatan Dyson sukses dilirik perusahaan Jepang.
Sejak itulah, vacuum-nya dikenal sebagai G-Force. Ini pun sukses dijual secara komersial hingga memenangkan perlombaan pada 1991.
Foto: Getty Images/Bruno Vincent
LONDON – MARCH 14: Inventor James Dyson is seen at the launch of his latest hoovering invention on March 14, 2005 in London. The vaccum cleaner replaces the traditional four wheels with one ball to guide it across the floor giving it increased maneouverability. (Photo by Bruno Vincent/Getty Images) |
Setelahnya, Dyson hanya perlu menyempurnakan desainnya. Itupun memakan waktu hingga 15 tahun. Namun, vacuum cleaner pabrikan Dyson sukses dijual di pasaran. Berkat itu, Dyson kemudian menjelma menjadi perusahaan teknologi rumah tangga. Seiring waktu, dia tak hanya menjual gerobak sampah dan vacuum cleaner, tetapi juga menawarkan air purifier, hair dryers, dan sebagainya.
Lingkungan yang semakin kotor menjadi berkah tersendiri bagi James Dyson. Sebab, produk-produknya selalu dicari masyarakat untuk mengatasi masalah lingkungan. Jika udara kotor, maka produk air purifier buatan Dyson laku. Bahkan produk air purifier-nya menjadi salah satu yang terbaik di dunia karena bisa mengukur kualitas udara secara akurat.
Kini, James Dyson sukses menempati jajaran orang terkaya di Inggris dan dunia. Forbes menempatkannya di peringkat 202 orang terkaya di dunia dengan harta US$ 9,8 juta atau Rp 150 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Kunci ‘Sakti’ Sukses Orang Minang, Wajib Ditiru Banyak Orang!
(mfa/sef)
*****
Lihat: : Sumber Berita
RIAU REDAKSI
# Portal Berita Pekanbaru # Portal Berita Riau # Berita Pekanbaru # Berita Riau