RIAU REDAKSI – Gejala Virus Nipah Mirip dengan Covid, Jangan Diabaikan!
Penyakit virus Nipah tengah menjadi perhatian baru para ahli kesehatan setelah menyebabkan kematian 8 pasien di Bangladesh pada Februari 2023 lalu. Menurut catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sejak tahun 1998 hingga saat ini, dilaporkan ada 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara (Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina).
Kemenkes menyebut hingga saat ini belum dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Nipah pada manusia di Indonesia. Akan tetapi, beberapa penelitian atau publikasi telah menemukan adanya temuan virus Nipah pada kelelawar buah (genus Pteropus) pada beberapa negara termasuk Indonesia.
Apa itu virus nipah dan seperti apa gejalanya?
Virus Nipah adalah Penyakit emerging zoonotik, menurut panduan resmi yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.
Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik, terutama kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya.
Selain kelelawar buah, virus Nipah juga dapat menginfeksi beberapa hewan seperti babi, kuda, kambing, domba, kucing, dan anjing. Virus Nipah sangat menular ketika sudah menginfeksi babi, dengan waktu infeksius terjadi saat masa inkubasi (4-14 hari).
Karena itu, salah satu kelompok paling berisiko terkena penyakit virus nipah adalah peternak babi yang memiliki kontak erat dengan hewan ternak tersebut. Umumnya, babi yang terinfeksi tidak mengalami gejala apapun, namun beberapa mengalami demam akut, sesak napas, dan gejala neurologis seperti gemetar, berkedut, dan kejang otot. Peternak per perlu diwaspadai pula apabila babi mengalami batuk yang tidak biasa (unusual barking cough).
Gejala virus Nipah
Berikut adalah sejumlah gejala yang bisa dialami seseorang akibat terinfeksi virus nipah:
- Demam
- Sakit kepala
- Muntah
- Nyeri tenggorokan
- Mudah mengantuk
- Penurunan kesadaran
Sekilas, gejala-gejala tersebut mirip dengan Covid. Namun, bedanya, dalam kasus virus Nipah, gejala ini dapat diikuti dengan mudah mengantuk, penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis (radang otak) akut. Dalam sejumlah kasus, seseorang dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat. Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.
Cara penularan virus Nipah
- Kontak langsung dengan hewan (termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan) yang terinfeksi virus Nipah
- Konsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh dari hewan terinfeksi (seperti nira sawit atau buah yang terkontaminasi kelelawar buah yang terinfeksi)
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau cairannya (seperti droplet, urin, atau darah). Penularan dari manusia ke manusia umumnya terjadi pada keluarga atau tenaga kesehatan yang merawat pasien terinfeksi.
*****
Lihat: : Sumber Berita
RIAU REDAKSI
# Portal Berita Pekanbaru # Portal Berita Riau # Berita Pekanbaru # Berita Riau