Menu

Mode Gelap
Menkes Ingatkan Hal Ini Terkait Indonesia Cabut Status Pandemi Covid-19 Haram Katakan Empat Kalimat Ini ke Anak, Jangan Lakukan ya Ini Asal-usulnya Sepatu Bata, Ternyata Bukan Buatan Asli RI Jadi Tersangka Korupsi, Kabasarnas Henri Alfiandi Miliki Harta Rp 10,9 Miliar hingga Pesawat Terbang Kasus DBD di Riau Meningkat, Diskes Ingatkan Masyarakat Jaga Kebersihan dan 3M
Digital Marketing RWD Indonesia

Berita Terkini · 5 Agu 2020 10:20 WIB ·

BREAKING NEWS : 2 Ledakan Guncang Ibu Kota Lebanon, 73 Orang Tewas dan Ribuan Terluka


 Asap membubung setelah ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, p-ada 4 Agustus 2020.(Karim Sokhn/Instagram/Ksokhn + Thebikekitchenbeirut/via REUTERS) Perbesar

Asap membubung setelah ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, p-ada 4 Agustus 2020.(Karim Sokhn/Instagram/Ksokhn + Thebikekitchenbeirut/via REUTERS)

BERITA RIAU, BEIRUT– Sebanyak 73 orang tewas dan ribuan lainnya terluka ketika dua ledakan besar mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon.

Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu mengguncangkan seluruh ibu kota, mengguncang bangunan, dan menebarkan kepanikan di antara warganya.

Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi. Diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut.

Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjaid penyebab insiden.

Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut. “Memicu bencana alam dalam setiap arti,” kata dia.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, sebanyak 73 orang tewas dan 3.700 orang terluka di seantero ibu kota dalam insiden tersebut.

Dilansir AFP, Selasa (4/8/2020), Diab menegaskan, mereka segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab.

Baca Juga:   Wakil Bupati Bagus Santoso Usulkan Proyek Pembangunan Waduk di Pulau Rupat

“Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya,” janjinya.

Sebelumnya, Kepala Keamanan Umum Abbas Ibrahim mengatakan, pihaknya mengamankan “material berdaya ledak tinggi” beberapa tahun sebelumnya.


Material tersebut disimpan dalam gudang yang berlokasi beberapa menit berjalan kaki dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan.

Saking masifnya insiden, ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga, seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya. Seorang prajurit anonim mengungkapkan, apa yang terjadi di lokasi kejadian begitu kacau.

Banyak mayat bergelimpangan dengan ambulans terus mengevakuasi. “Ini seperti bom atom,” timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal di dekat pelabuhan. Dia menuturkan, insiden seperti itu belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Baca Juga:   3 Sapi Jumbo Disediakan untuk Kurban di Blok Rokan, Total 34 Ekor Sapi

Bahkan ketika Lebanon diguncang perang saudara pada 1975-1990. Yerganian menerangkan, semua bangunan di sekitar tempat tinggalnya langsung kolaps, dan sang paman yang berusia 91 tahun tewas karena luka-lukanya.

Rumah sakit yang sudah kewalahan menangani pasien virus corona dilaporkan tak bisa berkutik dengan masuknya para korban luka. Adapun Palang Merah Lebanon menyerukan adanya donasi darah bagi para korban luka.

Baca juga: 50 Orang Tewas akibat Ledakan di Beirut, Lebanon, Guncangan Terasa hingga Siprus “Kami melihat jamur” Di saat dewan keamanan nasional menyatakan Beirut sebagai zona bencana, PM Diab menyerukan kepada negara sekutu agar bersedia membantu mereka. Belasungkawa langsung disampaikan seluruh dunia kepada negara Teluk tersebut.

Bahkan musuh besar mereka, Israel, mengulurkan bantuan. “Kami mendengar suara ledakan. kemudian kami melihat jamur,” kata seorang warga yang mengaku melihatnya dari Distrik Mansourieh.

Baca Juga:   Von der Leyen Paparkan Rencana Masukkan Ukraina, Moldova ke Uni Eropa

Warga yang tidak disebutkan identitasnya tersebut menuturkan, saking hebatnya tekanan itu membuat mereka terempas ke belakang. Ratusan warganet kemudian menceritakan pengalaman memilukan yang mereka alami di media sosial, dan ada warganet yang menceritakan bahwa bangunan di sekitarnya bergetar.

Kemudian, seorang perempuan di pusat kota mengatakan, insiden tersebut seperti gempa bumi, bahkan lebih besar guncangannya dibanding pembunuhan PM Rafiq Hariri pada 2005.

Kebetulan, dua ledakan di Beirut terjadi sebelum pengadilan PBB menggelar sidang putusan atas PM Hariri, yang tewas setelah bom truk meledak. Setidaknya empat terduga anggota Hezbollah menjalani sidang in absentia di Belanda.

Sumber : Kompas.com

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

Keyakinan Jokowi: Indonesia Akan Menjadi Raja Sepak Bola di Asia!

24 September 2023 - 11:51 WIB

Warga Rempang Sambut dengan Antusias Kegiatan Bakti Kesehatan Polri

24 September 2023 - 11:46 WIB

RS Eka Hospital BSD Angkat Suara Setelah Meledaknya Alat Radiologi

24 September 2023 - 11:46 WIB

700 Koli Ballpers Malaysia Berhasil Disita oleh Pangkalan TNI AL Dumai

24 September 2023 - 11:43 WIB

7 Cara Mudah Bayar Iuran BPJS Kesehatan, Termasuk Melalui Gopay dan OVO

24 September 2023 - 11:42 WIB

Menpora RI Dito Ariotedjo Apresiasi Kompetisi Honda DBL DKI Jakarta sebagai Pencarian Bakat Atlet Basket Pelajar

24 September 2023 - 11:42 WIB

Trending di Berita Terkini
Home
Trending
Terkini
Cari
Iklan