By: Wahyudi El Panggabean
Sesungguhnya, seorang wartawan profesional pasti memiliki sepucuk senjata yang paling menakutkan.
Jika data lengkap & valid sebuah kasus sudah diperoleh wartawan itu bisa diibaratkan sebagai butiran peluru senjata wartawan paling menakutkan itu.
Tetapi butuh sepucuk “senjata” untuk menembakkan peluru itu pada sasaran saat proses perburuan.
Di.luar itu, semua seorang wartawan perlu kebutuhan dasar: Keberanian untuk melakukan perburuan dengan sepucuk “senjata” di genggaman.
Tentu saja, bukan sembarang “senjata”. Tetapi jenis “senjata” yang diyakini cukup ampuh melumpuhkan sasaran.
“Senjata” ampuh yang paling menakutkan itu, bernama: meminta konfirmasi secara langsung. Secara langsung ke sumber.
Tidak pakai perantara: washap, sms, telepon dan sebagainya. Harus langsung.
Meminta konfirmasi secara langsung sama dengan menembakkan senjata paling menakutkan itu.
Beberapa tips yang mesti diperhatikan sebelum meminta konfirmasi berita secara langsung. Agar sempurna “menembakkan” senjata paling menakutkan itu antara lain:
1. Persiapkan diri dengan niat tulus.
Niat tulus dimaksud semata-mata untuk berburu informasi kebenaran guna keseimbangan berita dalam permintaan konfirmasi secara langsung dengan narasumber.
Dengan niat tulus dan jujur pada kode etik, Anda akan dengan perkasa menggenggam serta “menembakkan” “Senjata Wartawan Paling Menakutkan” itu.
2. Persiapkan Peluru.
Peluru yang dimaksud di sini justru kelengkapan data serta penguasaan atas masalah yang akan Anda konfirmasikan.
Data yang lengkap berarti peluru lebih tajam dan mematikan saat digunakan untuk melesatkan tembakan Senjata Wartawan Paling Menakutkan itu.
3. Penampilan yang Prima
Penampilan prima adalah komunikasi terbaik. Penampilan mesti bersih. Rapi dan indah. Menyesuaikan dengan objek sasaran tembak.
Dengan penampilan prima dan necis, Anda akan terlihat gagah perkasa menenteng Senjata menuju sasaran tembak.
Sesuaikanlah penampilan Anda dengan narasumber serta lokasi di mana Anda akan melesatkan Senjata Wartawan Paling Menakutkan itu lewat meminta konfirmasi langsung.
4. Berbicara Santun & Lembut.
Sebelum Anda melesatkan tembakan.pada nara sumber yang akan Anda minta konfirmàsi, berkomunikasilah dengan santun dan lembut dengan pihak-pihak yang Anda hubungi.
Berbicara santun dan lembut bisa diibaratkan cara terbaik mengemas Senjata Wartawan Paling Menakutkan itu.
Misalnya, kesantunan Anda kepada Ajudan seorang Pejabat yang akan Anda temui sangat menentukan apakah Anda akan diterima/ tidak diterima oleh sang Pejabat di ruang kerjanya
5. Waspadai Jebakan.
Waspadai jebakan, ketika Anda ingin melesatkan Senjata Wartawan Paling Menakutkan di titik sasaran. Saat meminta konfirmasi langsung.
Jebakan, biasanya ada 2 jenis. Kesatu, sasaran Anda akan emosi dan marah.Mohon hadapi dengan tenang. Jangan terjebak.
Jika Anda terpancing emosi merespon amarahnya, masalah jadi bias. Tembakan Anda akan nyasar. Jadi, tetap tenang.
Kedua, jebakan bisa dalam bentuk suap dan pemberian untuk melumpuhkan keberanian Anda.
Jika Anda menerima pemberiannya, berhati-hatilah! Karena itu, merupakan dugaan pelanggaran kode etik serius. Malah, Anda bisa dilaporkan pidana pemerasan.
Tetapi, hal terpenting, seorang wartawan sejati tidak akan goyah dengan “Amplop” para koruptor dan penjahat.
Dengan moral yang teruji, diharapkan, Anda akan tetap teguh dan perkasa sebagai Jurnalis Profesional dan ber-integritas.
Anda akan sangat mentereng dengan sepucuk Senjata Wartawan Paling Menakutkan. Selalu siaga melesatkan tembakan. Tepat waktu. Di titik mematikan.
Hasil buruan akan segera dilempar ke publik. Lewat tulisan berita yang menarik.untuk dibaca publik dan masyarakat.**
Untuk.lebih jelasnya silakan klik youtube di bawah ini👇 0852-1276-2964