Menu

Mode Gelap
Menkes Ingatkan Hal Ini Terkait Indonesia Cabut Status Pandemi Covid-19 Haram Katakan Empat Kalimat Ini ke Anak, Jangan Lakukan ya Ini Asal-usulnya Sepatu Bata, Ternyata Bukan Buatan Asli RI Jadi Tersangka Korupsi, Kabasarnas Henri Alfiandi Miliki Harta Rp 10,9 Miliar hingga Pesawat Terbang Kasus DBD di Riau Meningkat, Diskes Ingatkan Masyarakat Jaga Kebersihan dan 3M
Digital Marketing RWD Indonesia

Nasional · 2 Des 2021 22:03 WIB ·

Paksa Penyandang Tuli Berbicara, Ini Penjelasan Mensos Risma


					Mensos Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.(KOMPAS.com/USMAN HADI) Perbesar

Mensos Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma.(KOMPAS.com/USMAN HADI)

Riauredaksi.com  – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberi penjelasan mengapa ia memaksa penyandang tunarungu untuk berbicara.

Ini dilakukannya setelah ada seorang anak tuli bernama Stefan memprotes aksi Risma di Hari Disabilitas Internasional.

“Tuhan itu memberikan mulut, telinga, mata kepada kita. Yang ingin Ibu ajarkan pada kalian, terutama anak-anak yang menggunakan alat bantu dengar, sebetulnya tidak mesti dia bisu,” kata Risma akun YouTube Kementerian Sosial, Kamis (2/12/2021).

“Jadi karena itu, kenapa Ibu paksa kalian untuk bicara, Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita. Mulut, mata, telinga,” lanjut dia.

Risma menjelaskan bahwa ia tidak melarang para penyandang tuli untuk menggunakan bahasa isyarat.

Baca Juga:   PSI Melaporkan Penyebaran Spanduk Hargai Hak LGBT ke Bareskrim

Namun, ia hanya ingin penyandang disabilitas selalu menggunakan maksimal anggota tubuh yang diberikan Tuhan.

Risma pun belajar dari sosok Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia yang merupakan penyandang disabilitas.

Menurut dia, saat pertama kali bertemu cara bicara Angkie masih belum lancar, namun karena terus dilatih kini cara bicara Angkie menjadi lebih jelas.

“Ibu ingin coba berapa kemampuan terutama anak untuk memaksimalkan telinganya, mulutnya, tidak boleh menyerah Stefan, tidak ada kata menyerah,” ungkapnya.

“Tidak boleh berhenti. Kamu boleh belajar, boleh tetap gunakan bahasa isyarat. Tapi Stefan ibu pingin melatih kalian semua untuk tidak menyerah,” ucap dia.

Baca Juga:   Mahkamah Konstitusi (MK) Menolak Syarat Usia Maksimal dan Tidak Pernah Melanggar HAM

Risma memang terlihat memaksa penyandang tunarungu untuk berbicara di Hari Disabilitas Internasional, Rabu (1/12/2021).

Berdasarkan pantauan dari akun YouTube Kementerian Sosial (kemensos), Risma terlihat sedang mengunjungi berbagai stan pameran karya penyandang disabilitas.

Lalu Risma sampai pada stan lukisan dari penyandang tuli, setelah anak tersebut menyelesaikan lukisannya, ia diminta naik ke atas panggung.

Anak tersebut bernama Anfil dan Aldi. Anfil yang merupakan penyandang disabilitas mental dan tuli diminta menyampaikan hal yang ingin disampaikan pada Risma secara langsung.

Ia pun kemudian berbicara, sementara Aldi yang juga penyandang disabilitas autisme dan ada gangguan dalam berkomunikasi diminta berbicara, namun tidak kunjung berbicara.

Baca Juga:   Bakal Capres Belum Jelas, Picu Penurunan DPT di Luar Negeri?

“Kamu sekarang Ibu minta bicara enggak pakai alat. Kamu bicara Aldi,” kata Risma dikutip Kamis (2/12/2021).

“Bisa kamu bicara,” lanjut dia.

Tindakan Risma menuai respons dari penyandang disabilitas tunarungu bernama Stefan.

“Ibu saya harap sudah mengetahui tentang CRPD bahwasannya anak tuli itu memang menggunakan alat bantu dengar, tapi tidak untuk dipaksa berbicara,” kata Stefan.

Stefan mengatakan, bahasa isyarat sangat penting bagi penyandang tuna rungu bahkan ia menyamainya seperti harta.

Ia pun meminta Risma untuk memahami bahwa kondisi tunarungu ada berbagai macam dan tidak semua bisa disamakan seperti Angkie. (Rls)

Sumber : kompas.com

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

Donald Trump Hadiri Sidang Perdata di New York di Tengah Penyelesaian Hampir Selesai pada Kasusnya

8 Desember 2023 - 14:30 WIB

Kementerian Pemuda dan Olahraga Gelar Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga (PKPRT) untuk Membentuk Generasi Emas 2045

8 Desember 2023 - 14:30 WIB

Kasus Hukum Terbaru: Hunter Biden Dikenai Sembilan Dakwaan Pajak dan Satu Dakwaan Senjata Api

8 Desember 2023 - 14:29 WIB

Inggris dan AS Bersatu Tuduh Rusia Terlibat Spionase terhadap Sejumlah Politisi

8 Desember 2023 - 14:24 WIB

Langkah Historis: Armenia dan Azerbaijan Sepakat Normalisasi Hubungan untuk Masa Depan Damai

8 Desember 2023 - 14:24 WIB

Denmark Sahkan RUU untuk Mencegah Pembakaran Al-Qur’an

8 Desember 2023 - 14:22 WIB

Trending di Berita Terkini
Home
Trending
Terkini
Cari
Iklan