BERITA RIAU, PEKANBARU- Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menegaskan agar pengelola dan pengunjung pusat perbelanjaan mengikuti protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19. Ia mengingatkan bahwa pengelola harus mengantisipasi adanya keramaian di dalam pusat perbelanjaan.
“Kita sudah lihat kondisi lapangan, ternyata pusat perbelanjaan sudah batasi jumlah pengunjung,” terangnya kepada Tribun, Senin (18/5/2020) petang.
Firdaus tidak menampik aktivitas di pusat perbelanjaan mulai bergeliat kembali jelang Lebaran 2020.
Ia membandingkan kondisi pusat perbelanjaan saat ini dengan awal PSBB di Kota Pekanbaru jauh berbeda.
Saat awal PSBB pusat perbelanjaan memilih berhenti beroperasi lantaran biaya operasional yang tinggi.
Namun kini seiring mendekati lebaran aktivitas perekonomian pun mulai terlihat.
Firdaus menilai beroperasinya pusat perbelanjaan agar aktvitas perekonomian tetap berjalan. Apalagi covid-19 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan, tapi juga krisi ekonomi.
“Adanya kelonggaran untuk beroperasi untuk meminimalisir dampak ekonomi. Namun masyarakat harus tetap ingat bahwa covid masih mengintai,” terangnya.
Firdaus tidak menampik banyak yang membandingkan ramainya pusat perbelanjaan dengan rumah ibadah saat ini.
Ia menyebut dalam kondisi saat ini masyarakat dianjurkan beribadah di rumah untuk sementara.
Firdaus mengatakan bahwa potensi penyebaran di rumah ibadah lebih tinggi.
Ia mencontohkan bahwa dalam satu waktu ada banyak orang masuk ke rumah ibadah.
Posisinya pun menyebar di berbagai lokasi. Ada ribuan rumah ibadah di kota ini.
“Jika di rumah ibadah tetap ada aktivitas, resiko penularan lebih tinggi. Maka dianjurkan masyarakat untuk beribadah di rumah untuk sementara,” terangnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Nofrizal menyoroti ramainya pusat perbelanjaan di Kota Pekanbaru dalam masa Pemberlakukan Berskala Besar (PSBB). Ia menilai PSBB di Kota Pekanbaru terlalu longgar.
“Jangan terlalu longgar, jangan sampai ada klaster dari pusat perbelanjaan di Pekanbaru,” tegasnya kepada Tribun, Senin (18/5/2020).
Menurutnya, petugas yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru bisa fokus mengawasi aktivitas di pusat perbelanjaan. Mereka bisa memperingatkan pengunjung dan pengelola agar mengikuti protokol kesehatan.
Apalagi pengunjung di pusat perbelanjaan tidak cuma berasal dari Pekanbaru saja. Sebab bisa saja ada pengunjung dari luar kota.
Nofrizal menyebut pusat perbelanjaan harus jadi perhatian khusus, agar PSBB srlama ini tidak sia-sia. PSBB di Pekanbaru sudah berlangsung dalam tiga tahapan.
“Jangan sampai kita mulai dari nol lagi, padahal sudah tiga tahapan PSBB,” ulasnya.
Politisi PAN ini menilai pemerintah kita bisa memberi toleransi kepada pusat perbelanjaan dengan mempertimbangkan aktivitas ekonomi. Namun pemerintah kota tetap mempertimbangkan kondisi kesehatan.
Nofrizal menyebut pemerinah kota harus memanggil pengelola pusat perbelanjaan. Ia menyebut pemerintah kota bisa batasi jumlah pengunjung pusat perbelanjaan agar tidak terlalu membludak.
“Pemerintah kota juga harus mempertimbangkan para tenaga kesehatan yang menangani pasien covid-19,” ujarnya.
Sumber : Tribunnewspekanbaru.com
#Follow News : Riau | Berita Riau | Pekanbaru | Berita Pekanbaru | Kampar | Siak | Walikota Pekanbaru | Inhu | Inhil | Bengkalis | Rohil | Meranti | Dumai | Kuansing | Pelalawan | Rohul | Portal Berita Riau | Portal Berita Pekanbaru
#Jasa Web : Riau | Jasa Web Riau | Jasa Web Pekanbaru | Jasa SEO Riau | Jasa SEO Pekanbaru | Jasa SEO Web Kampar | Jasa SEO Web Siak | Walikota Pekanbaru | Jasa SEO Web Inhu | Jasa SEO Web Inhil | Jasa SEO Web Bengkalis | Jasa SEO Web Rohil | Jasa SEO Web Meranti | Jasa SEO Web Dumai | Jasa SEO Web Kuansing | Jasa SEO Web Pelalawan| Jasa SEO Web Rohul | Portal Berita Riau